SERDANG BEDAGAI, kedannews.com – Paska penganiayaan yang diduga para pelakunya salah seorang pengurus OKP Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) terhadap Aktivis Fakhrurozi Al-Banjari, S.Pdi atau sering dipanggil Rozi yang juga merupakan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di sebuah Kafe R2D Kota Perbaungan pada hari Kamis (4/2) sekitar pukul 00.31 Wib.
Atas kejadian tersebut 4(Empat) Organisasi Masyarakat (ORMAS) di Sergai diantaranya : Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Ketua Gobel Hardiono dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ketua Juner Pasaribu serta Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Ketua Nazaruddin, Pemuda Pancasila 1959 (PP 59) Ketua Indra Gunawan (Banai) bersama para perwakilan adakan pertemuan dan pembahasan di Kantor LMPI Sergai di Jalan Medan Tebing Tinggi Sei Rampah, Jum’at (5/2/2021) sore.
Ke 4 Ormas tersebut menolak Aksi kekerasan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum OKP Sergai yang tidak bertanggung jawab, karena telah memperburuk Citra Pemuda dan Pemkab Sergai, karena masih ada Premanisme orang yang kritis terhadap kebajikan Pemerintah dan seolah olah tidak ada perlindungan dan pengamanan oleh pihak Kepolisian di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini, sebut Ketua LMPI Sergai yang mewakili ke 4 Ormas tersebut membacakan lampirannya.
Maka dari itu kami ke 4 Ormas di Sergai ini meminta agar pihak kepolisian dengan semboyan baru Prediktif, Responsif, Tranparansi, Berkeadilan ( PRESISi) seharusnya dipahami dan dijalankan oleh pihak Keamanan, dan atas peristiwa penganiayaan Rozi ini kami percayakan agar dilakukan penindakan hukum kepada pihak Kepolisian agar dilakukan penanganan yang tepat kepada para pelaku penganiayaan tersebut, sebut Gobel Hardiono Ketua LMPI Sergai.
Sebelumnya, Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Rozi Al-Banjari diduga dikeroyok oleh salah satu pengurus organisasi kepemudaan (OKP) saat berada di sebuah cafe R2D di Kota Perbaungan, Rozi adalah salah satu kader HMI yg berasal dari Komisariat Tarbiyah UINSU, beliau juga seorang aktivis anti korupsi Sumatera Utara.
Aksi brutal hingga menimbulkan luka fisik terhadap Kader HMI Sekaligus Ketua LSM Organisasi Mahasiswa dan Masyarakat Bersatu Anti Korupsi Sumatera Utara (OMMBAK-Sumut), yang diduga dampak dari aksi unjukrasa soal indikasi penyalahgunaan dana desa pada program bimbingan teknis (Bimtek) yang tiap pekan disuarakan untuk diproses secara hukum.
“Pelaku infonya, salah satu pengurus organisasi kepemudaan (OKP) di Kabupaten Sergai. Menurut saya, mereka tidak diterima atas aksi unjukrasa kami soal Bimtek dan indikasi plesiran sejumlah kepala desa diduga menggunakan dana desa ” sebut Rozi via Telepon Selulernya (HP) Kamis (4/2).
Beliau yang dikenal kerap menyuarakan soal dugaan korupsi Pemkab Sergai, saat Rozi sedang minum di Kafe R2D tersebut didatangi pelaku yang diduga pengurus OKP Sergai bersama rekannya yang diketahui memiliki hubungan kedekatan dengan salah seorang Kepala Desa di Sergai.Pada peristiwa tersebut Rozi dipukul di bagian hidung dan mulutnya.
Dan sebelum insiden kekerasan ini dialaminya, teror dan intervensi juga kerap diterima melalui komunikasi seluler.Rozi juga menyebutkan bahwa kuatnya dugaan kekerasaan dialaminya merupakan dampak dari aksi unjukrasa adanya dugaan korupsi penyalahgunaan dana desa Pemkab Sergai tersebut.
Pada kejadian tersebut para pelaku mengucapkan kata-kata intervensi atas aksi unjukrasa yang telah dilakukan oleh LSM Ommbak ini.Beliau juga mengatakan pada kejadian tersebut : “Rambut saya dijambak kemudian ke Tiga pelaku menghajar saya sampai saya tersungkur, setelah itu para pelaku pergi “, ungkap Rozi melalui HP nya.
Pada insiden kekerasan tersebut, Rozi mengalami luka- luka dengan kondisi terluka tersebut didampingi oleh rekan-rekan aktivis lainnya, membuat laporan ke Mapolres Sergai dan diterima oleh Mapolres Sergai dengan Nomor STTLP/21/2/2021/SU/Res Sergai. (Dps).