Scroll untuk baca artikel
Politik

Aktivis 98: Isu Pemakzulan Jokowi Diduga Demi Menggagalkan Pilpres

0
×

Aktivis 98: Isu Pemakzulan Jokowi Diduga Demi Menggagalkan Pilpres

Sebarkan artikel ini
Koordinator Forum Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati. (dokumen/istimewa)

Jakarta, Kedannews.comKoordinator Forum Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati mengatakan isu pemakzulan Presiden Jokowi yang diutarakan oleh Eep Saefulloh Fatah dan Ex Ketua KPK Abraham Samad bukan kebetulan tetapi diduga sengaja ditiupkan untuk memprovokasi rakyat agar tidak percaya pada pemerintahan Jokowi dan berpotensi menggagalkan pemilu dan Pilpres 2024.

“Isu pemakzulan Jokowi yang muncul dalam pembicaraan antara Eep Saefullah Fatah dengan mantan Ketua KPK Abraham Samad dalam dalam channel YouTube SPEAK UP milik Abraham Samad menurut saya bukan kebetulan, tetapi saya menduga isu tersebut sengaja di tiupkan untuk memprovokasi rakyat agar tidak percaya dengan pemerintah Jokowi, targetnya mungkin menggagalkan pemilu dan pilpres 2024 serta mencoba mengambil alih kekuasaan dengan cara  yang tidak demokratis dan ,”  Kata Ikhyar dalam rilis tertulis nya, Rabu (1/11).

Isu tentang pemakzulan Jokowi muncul dalam pembicaraan antara pengamat dan konsultan politik Eep Saefullah Fatah bersama Eks Ketua KPK Abraham Samad di channel YouTube miliknya SPEAK UP, Kamis (26/10/2023).

Saat itu Abraham Samad menyampaikan ada seorang pakar tata hukum negara yang menyebut alasan hukum sudah terpenuhi untuk memakzulkan Jokowi.

“Itu menjadi early warning seperti dikatakan akan ada [kemungkinan] pemakzulan. Itu sebuah peringatan, jangan dianggap remeh,”ujarnya kepada eks Ketua KPK Abraham Samad.

Kemudian Pengamat dan konsultan politik Eep Saefullah Fatah mengatakan bahwa saat ini Presiden Jokowi tengah dalam ancaman pemakzulan yang terpicu oleh empat faktor.

Salah satunya, akibat dampak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberi karpet merah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk berlaga di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Indonesia yang akan karam itu. Saya adalah penumpangnya. Saya bukan penonton di pantai yang akan menonton Indonesia tenggelam,” katanya.

Isu ini kemudian bergulir dan mendapat tanggapan dari berbagai tokoh, salah satunya adalah elit PDIP Pandapotan Maruli Asi Nababan yang mengatakan bahwa pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan puncak kekecewaan publik atas politik dinasti yang ditudingkan kepadanya.

“Kondisi Ibu Mega sekarang tengah dalam keprihatinan,” ujarnya.

Menurut Ikhyar pola kampanye negatif dari oposisi yang menuduh kekuasaan tidak netral merupakan lagi lama yang diputar berulang ulang menjelang pilpres.

“Munculnya strategi dan isu pemakzulan Jokowi merupakan bentuk dari kepanikan elit politik yang takut calonnya akan kalah telak jika kontestasi berlangsung normal dan fair, model kampanye seperti ini lagu lama yang selalu diputar berulang ulang menjelang pemilu dan pilpres,” jelas Ikhyar.

Ikhyar menilai isu yang dilontarkan elit politik terkait pemakzulan Jokowi sangat berbahaya bagi masa depan demokrasi dan keberadaan NKRI.

“Jangan main main, isu ini sangat berbahaya bagi masa depan Demokrasi dan eksistensi NKRI ke depan, jika rakyat terprovokasi bisa muncul anarkisme dan perang saudara, saya berharap elit politik jangan pragmatis hanya untuk menang tapi rela mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa,’ sindir Ikhyar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *