Batu Bara, kedannews.com – Ibu mana yang tak teriris sedih melihat sebuah hati terbaring lemah berawal sekitar 5 Tahun yang lalu saat itu terjatuh dari kamar mandi dirumahnya. Desti Nurhidayah (10) seorang anak perempuan warga Jalan Beringin Ujung Dusun Kenanga Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram yang berasal dari keluarga tidak mampu hanya pasrah menghadapi penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
Beberapa hari lalu, Desti sudah dibawa ke RSUD Batu Bara, mengingat kurang nya pasilitas rumah sakit milik Pemkab Batu Bara tersebut terlihat Desti hanya terbaring lemah di ruang perawatan
Ibu Desti cuma dapat meratap sedih, tak banyak yang bisa dibuat untuk putri tercintanya tersebut yang kian hari keadaannya semangkin mengkwatirkan.
Mirisnya kurang lebih dari 4 bulan ini, pihak Pemerintah sepertinya tidak mendengar atau mengetahui keluhan warganya yang hampir pasrah akan penderitaan, penyakit yang dialami putrinya tersebut karna faktor ekonomi.
Beberapa warga yang melihat keadaan bocah malang ini, mengingat keadaan yang membutuhkan pertolongan mereka berencana akan membawa Desti untuk dapat dirujuk RSUPP Adam Malik Medan.
“Mohon bantuan nya kepada masyarakat Batu Bara, dan Pemkab Batu Bara karena keadaan Desti sudah mengkwatirkan dia harus segera mendapatkan penanganan khusus, dan secepatnya harus dibawa ke RSUP Adam Malik Medan”.
Saya akan upayakan mengurus BPJS nya dulu, ucap tetangga yang sedang menjenguk Desti di RSUD Batu Bara.
Sambil menangis melihat putrinya terbaring lemah, Dikatakan, 5 tahun yang lalu pernah terjatuh, kwatir keadaan anaknya ibunya membawanya ke tukang kusuk, analisa tukang kusuk ada lendir ditulang belakangnya.
Berharap kesembuhan usai dikusuk Desti Sudah tidak bermasalah lagi. Ternyata harapan tak seperti yang di inginkan. 4 bulan terakhir Desti yang duduk di Kelas V SD hanya bisa terbaring mengalami pembusukan daging di tulang duduk dan tulang paha sampai saat ini.
Di ruang RSUD Batu Bara, Desti hanya bisa memandang seakan ingin menceritakan derita yang di alaminya.melihat wajahnya dengan tatapan yang penuh harap untuk sembuh. Memecah keharuan, saya langsung menyapanya. Terang tetangga Desti.
Dengan keadaan yang lemah ditambah perasaan pilu memandang Desti terbaring lemah membuat saya semangkin prihatin.
“Sambil memegang jari nya yang lemah, saya katakan.. Desti harus kuat ya…. Semangat…Oom akan bantu Desti semampunya, jangan Nyerah ya…!” ujarnya memberi semangat dan kekuatan.
Disemangati, Desti bukan malah senang. Dia hanya diam memandang sendu dengan air mata yang mengalir deras dipipinya yang mungil.
Anak pertama pasangan Dullah (37) dan Suri Yati Batu Bara (37) yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani, Gadis mungil ini cuma bisa terus menatap wajah orang-orang yang mengunjunginya.
“Wajah yang mungil dan tatapan yang begitu penuh harap seakan ingin berkata oom…bantu, Desti pingin sembuh namun dia tak bisa bicara hanya linangan air mata yang terlihat tercurah diwajah manisnya.
Sambil menahan tangis, dalam hati saya berkata,” sabar ya nak…jangan nangis..sembari berdoa ..berikan kesembuhan pada gadis kecil ini…ya Allah ijinkan saya membantunya, Sambil menggenggam tangan nya dengan lembut” Ujar warga. (eka)