Medan, kedannews.com – Polemik terkait pelayanan di RSUD Pirngadi kembali menjadi sorotan setelah Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Dr. (HC) Jamil Zeb Tumori, SH., M.AP., menyampaikan kritik tajam terhadap seorang tenaga medis berinisial A. Kritik ini muncul pasca insiden di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pirngadi Medan, di mana Jamil mengaku tidak mendapat pelayanan memadai untuk mengganti perban usai operasi.
“Saya datang dengan kondisi luka bernanah dan sakit luar biasa, tetapi diminta menunggu hingga poli buka. Ini sangat tidak manusiawi,” ungkap Jamil dalam video yang diunggahnya pada Jumat, 3 Januari 2025.
Kronologi Insiden
Jamil menjelaskan, saat itu ia hanya ingin mengganti perban basah yang sudah tidak layak. Namun, dokter di IGD menilai kondisinya tidak gawat darurat dan menyarankan untuk kembali pada hari Senin karena poliklinik sedang tutup. “Para netizen harus memahami, kondisi saya sedang drop. Ini bukan sekadar ganti perban, tetapi luka saya memerlukan perhatian segera,” tegasnya.
Setelah protes keras dari Jamil, perawat akhirnya melayaninya. Namun, pihak rumah sakit menyebutkan perban dalam kondisi bersih tanpa tanda pendarahan atau nanah. Meski demikian, Jamil tetap merasa pelayanannya tidak sesuai standar.
Permintaan Maaf RSUD Pirngadi
Saat Jamil Zeb Tumori kunjungi RSUD Pirngadi, sebagai respons, pihak RSUD Pirngadi melalui Wakil Direktur Dr. Afifudin, Kabid Pelayanan Dr. Ipi, dan Kepala Perawat IGD Khairul meminta maaf kepada Jamil. Mereka berjanji menegur dan memberikan sanksi kepada dokter yang bersangkutan.
“Kami berkomitmen melakukan pembenahan dalam rangka memperingati 100 tahun RSUD Pirngadi. Ini momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” ungkap Jamil.
Penjelasan Humas RSUD Pirngadi
Di sisi lain, Gibson Girsang, Katim Kerja Humas RSUD Pirngadi, memberikan klarifikasi bahwa dokter tidak menolak pasien, melainkan menyarankan perawatan di poliklinik. Menurut Gibson, kondisi Jamil tidak termasuk kategori darurat yang mengancam nyawa atau menyebabkan kecacatan.
“IGD memprioritaskan kasus emergensi. Namun, atas dasar kemanusiaan, pasien tetap kami layani. Luka sudah kami bersihkan, perban diganti, dan obat ciprofloxacin diberikan,” jelas Gibson.
Jamil Tetap Komit Ungkap Fakta
Jamil berharap kritiknya menjadi evaluasi untuk pelayanan kesehatan, khususnya di IGD RSUD Pirngadi. “Saya tidak menggunakan identitas DPRD atau BPJS. Semua biaya saya bayar mandiri. Kritikan ini demi perbaikan pelayanan agar masyarakat mendapat layanan yang layak,” katanya.
Meski mendapat hujatan dari netizen, Jamil meminta publik memahami niatnya. “Simak video saya secara menyeluruh. Jangan hanya menilai sepenggal,” imbuhnya.
Jamil Zeb Tumori pun menyampaikan bahwa tidak ada orang yang ingin berobat ke IGD jika kondisinya sehat, bahkan orang dengan gangguan mental sekalipun tidak akan memilih untuk berobat di hari libur yang biasanya digunakan untuk bersantai bersama keluarga. jamil juga menegaskan bahwa jika pihak terkait mengelak dan tidak mengakui kesalahan, maka sebaiknya dilakukan sumpah dan dihadirkan saksi, seperti perawat di IGD RSUD Pirngadi Medan dan orang yang mendampingi narasumber saat berobat, agar kebenaran dapat terungkap sepenuhnya.
“Mana ada orang yg mau berobat ke IGD jika keaadaannya sehat, orang gila sekalipun tidak akan mau berobat di hari Libur mending santai bersama Keluarga. Jika mengelak dan tak mengaku salah maka sebaiknya kita angkat sumpah dan hadirkan saksi perawat di IGD RSUD Pirngadi Medan dan orang yg mendampingi saya saat itu berobat, biar kita Bongkar Kebenaran,” ditegaskannya.