Kriminal

Heboh Penculikan Remaja di Tanjung Balai, Begini Pengakuan Kevyn Korban Penculikan

1
×

Heboh Penculikan Remaja di Tanjung Balai, Begini Pengakuan Kevyn Korban Penculikan

Sebarkan artikel ini
Heboh Penculikan Remaja di Tanjung Balai Begini Pengakuan Kevyn Korban Penculikan
AS dan KS saat memberikan keterangan dengan wartawan di kediamannya

Tanjung Balai, kedannews.com – Kasus penculikan anak yang menggemparkan masyarakat Kota Tanjung Balai dan sekitarnya, pengejaran warga untuk menyelamatkan korban berjalan dramatis. Lima pria yang tak di kenal dengan menggunakan mini bus yang melarikan KS (14) warga Kecamatan Tanjung Balai Selatan, Kota Tanjung Balai. Jumat (5/2/2021).

Saat di rumah kepada wartawan KS menjelaskan kejadian yang menimpanya. Senin (8/2/2021).

Di jelaskan KS, ada dua orang pria datang ke rumahnya dengan alasan ayahnya AS (39) punya hutang sebesar Rp 65 juta.

Tak lama keluar ibuku, Sufina (37) langsung mengatakan “gak ada suamiku punya hutang sama siapapun,” ucap Sufina, yang ditirukan oleh KS, dengan nada kesal sambil meninggalkan kedua orang yang datang.

Katanya ayahku punya hutang masang rangka baja Rp 65 juta, ujar KS.

Saat itu posisiku di depan, setelah ibuku masuk aku langsun di tarik sambil di dorong kedalam mobil warna hitam oleh empat orang badannya besar, ulasnya.

“Syukurnya kakakku ada di luar langsung bilang ke nenek kalau saya di larikan oleh orang yang datang tadi,” terang KS.

Saat didalam mobil salah seorang ada yg tanya, dimana panglong yang dekat, anak ini dibawa ke Rantau atau ke Kisaran,” kata KS menirukan kata yang menculiknya.

Mereka sudah tahu kalau mobilnya diikuti oleh warga, “supirnya langsung menambah kecepatan untuk menghindari warga yabg mengejar dengan sepeda motor,” jelas KS.

Saat itu mereka sudah mau mengeluarkanku dari mobil yang dalam kecepatan tinggi.

Karena kondisi jalan yang ramai kenderaan, warga dapat mengejar mobil dan melempar mobil sambil teriak, berhenti penculik anak, terlihat kaca mobil sudah pecah, paparnya.

Terlihat mereka sangat ketakutan, karena warga yang mengejar semakin ramai, karena panik takut di massakan, begitu melihat kantor Polisi, supir langsung membelokkan setir masuk ke Polres Tanjung Balai, ujar KS dengan raut wajah yang masih mengalami trauma.

Menurut keterangan ayah KS, AS (39), bahwa ia tak pernah punya hutang sama siapapun.

“Beli kereta pun (sepeda motor – red) aku gak berani, kalau uangku gak cukup beli yang baru lebih baik aku beli yang bekas,” ucap AS.

Menurut AS, tiga orang terduga pelaku sudah diamankan oleh Polres Tanjung Balai, sementara dua orang masih buron.

Terus terang saat ini kami masih was – was, yang kami khawatirkan yang dua orang tersebut datang dan melakukan aksinya menyakiti kekuarga kami, ungkap AS.

Kami hanya bisa berdoa agar secepatnya Kepolisian Polres Tanjung Balai dapat meringkus dua orang lagi yang melarikan diri, pungkas AS. (ks)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *