Scroll untuk baca artikel
Berita Utama

Kapolda Sumut Kunjungi Rumah Duka Remaja Tewas Tertembak, Janji Usut Tuntas Tawuran Belawan

9
×

Kapolda Sumut Kunjungi Rumah Duka Remaja Tewas Tertembak, Janji Usut Tuntas Tawuran Belawan

Sebarkan artikel ini
Suasana haru saat Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu, mendengarkan cerita langsung dari keluarga korban di rumah duka pada Senin (5/5). Kapolda menegaskan pihak kepolisian akan menangani kasus ini dengan profesional dan transparan. (Foto: Ist./kedannews.com).

MEDAN, kedannews.com – Suasana duka mendalam menyelimuti kediaman keluarga almarhum MS, seorang remaja yang meninggal dunia diduga akibat luka tembak saat insiden tawuran di wilayah Belawan. Tragedi yang mengguncang ini terjadi menjelang malam pada Minggu (4/5), dan hingga kini menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga korban.

Sebagai bentuk kepedulian dan empati, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, hadir langsung ke rumah duka yang terletak di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, pada Senin (5/5). Kedatangan orang nomor satu di Polda Sumut ini didampingi oleh sejumlah pejabat utama.

Dalam suasana haru, Irjen Whisnu menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga almarhum.

“Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Polda Sumatera Utara, menyampaikan turut berdukacita yang sebesar-besarnya atas wafatnya adik kita yang terkena peluru. Kami memahami kesedihan yang dialami keluarga, dan semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan,” ucap Kapolda dengan nada empati yang mendalam.

Tak hanya menyampaikan duka, Kapolda juga mendengarkan secara langsung cerita dari keluarga dan menyatakan bahwa penanganan kasus ini akan dilakukan secara terbuka, profesional, dan humanis.

“Kami tidak ingin ada lagi korban jiwa, baik dari masyarakat maupun petugas. Tawuran bukan budaya kita. Kami terus berupaya menjaga keamanan, namun juga akan mengevaluasi secara menyeluruh agar hal seperti ini tidak kembali terjadi,” tegas Irjen Whisnu di hadapan awak media.

Kehadiran Kapolda disambut positif oleh masyarakat setempat. Banyak yang berharap langkah cepat dari pihak kepolisian dapat mencegah konflik serupa di masa mendatang.

Sementara itu, Nuraida, ibu korban, dengan suara bergetar menceritakan detik-detik terakhir anaknya sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi.

“Di bagian perut, dia kena. Dia keluar main-main, padahal malam itu harusnya dia jaga adiknya. Saya sedang kerja jaga nenek-nenek. Ayahnya sudah tidak ada. Jadi dia anak laki-laki satu-satunya yang bantu cari makan. Saya nggak tahu kalau dia keluar rumah,” tutur Nuraida penuh pilu.

“Harapannya, jangan sampai terjadi lagi seperti ini. Cukuplah anak saya yang jadi korban,” tambahnya.

Tragedi ini menjadi sorotan karena tidak hanya menyangkut hilangnya nyawa seorang remaja, tapi juga menyangkut keamanan publik dan pendekatan aparat dalam meredam konflik sosial yang makin mengkhawatirkan.

Pihak Polda Sumut menegaskan akan terus menjaga keamanan dan ketertiban, serta menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam tawuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *