Scroll untuk baca artikel
Politik & Pemerintahan

Kejar Green Card UNESCO, Geopark Toba Gaspol di 7 Kabupaten Kawasan Danau Toba!

11
×

Kejar Green Card UNESCO, Geopark Toba Gaspol di 7 Kabupaten Kawasan Danau Toba!

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumut Bobby Nasution didampingi Wagub Sumut Surya menjawab pertanyaan wartawan usai membuka Musrenbang RPJMD 2025-2029, RKPD Provinsi Sumut Tahun 2026 di Aula Raja Inal Siregar, lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30, Medan, Senin (5/5/2025). (Foto: Ist./kedannews.com).

MEDAN, kedannews.com – Badan Pengurus (BP) Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) bergerak cepat menindaklanjuti instruksi Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, untuk mengembalikan status The Green Card dari UNESCO kepada Danau Toba. Aksi cepat ini dilakukan menjelang proses revalidasi keanggotaan yang akan dilakukan oleh tim asesor UNESCO Global Geopark pada bulan Juni 2025 mendatang.

Langkah awal yang diambil adalah turun langsung ke lapangan untuk meninjau 16 Geosite yang tersebar di tujuh kabupaten dalam kawasan Danau Toba. Hal ini disampaikan langsung oleh General Manager (GM) TCUGGp, Azizul Kholis, pada Senin (5/5/2025), saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro No. 30, Medan.

“Guna capai target Green Card sebagaimana yang diinstruksikan oleh Pak Gubernur beberapa waktu lalu di Parapat kepada Badan Pengurus Geopark Toba, maka kami telah melakukan kunjungan lapangan ke 16 Geosite di tujuh kabupaten kawasan Danau Toba,” ujar Azizul Kholis.

Azizul menjelaskan bahwa proses revalidasi nanti tidak hanya melibatkan tim asesor dari UNESCO Global Geopark, tetapi juga akan menghadirkan perwakilan dari pemerintah kabupaten/kota se-kawasan Danau Toba, komunitas lokal, mitra lintas sektor, dan Badan Pengelola Geopark.

Menurutnya, waktu yang tersedia untuk persiapan sangat singkat, sehingga seluruh tim diminta bekerja ekstra keras. Fokus utama tetap pada pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan Danau Toba.

“Untuk efektivitas peninjauan lapangan, kami membentuk dua tim,” ungkap Azizul. Tim A terdiri dari Tikwan Raya Siregar (Manager Divisi Kerjasama, Promosi, dan Publikasi) dan Ovi Vensus Hamubaon Samosir (Manager Divisi Pendidikan, Konservasi, dan Pemberdayaan Masyarakat), yang akan bertugas mengunjungi geosite di Kabupaten Simalungun, Toba, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.

“Sementara Tim B, saya sendiri bersama Petrus Parlindungan Purba (Manager Pengelolaan Warisan Geologi, Keragaman Geologi, Biologi, dan Budaya) akan mengunjungi geosite yang ada di Kabupaten Samosir, Dairi, dan Karo,” tambah Azizul.

Dari hasil kunjungan tersebut, ditemukan berbagai catatan penting. Beberapa geosite belum memiliki plank nama, penunjuk arah, hingga panel informasi yang sesuai standar. Bahkan, beberapa titik perlu dibangun ulang agar memenuhi rekomendasi dari UNESCO.

“Kami mencatat ada beberapa plank, informasi profil geosite, logo UNESCO, Pemprov Sumut, BP Kaldera Toba, dan pemkab yang harus segera diperbaiki atau dibuat baru,” jelas Azizul.

Dalam pelaksanaan teknis di lapangan, BP TCUGGp juga akan berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparekraf) serta Tim Kreatif Kolaborasi Sumut Berkah. Fokus utama kolaborasi ini adalah pengembangan profil digital dan konten geopark.

“Kita punya harapan besar, dengan kerja keras tim dan waktu yang terbatas, kita bisa kembali meraih Green Card. Selain pelestarian Danau Toba, tentu tujuannya adalah mendorong pariwisata yang berkelanjutan,” pungkas Azizul penuh optimisme.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *