MEDAN, kedannews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) menggelar debat publik kedua untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut Tahun 2024 pada Rabu malam, 6 November 2024, di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Kota Medan.
Debat yang berlangsung penuh antusiasme ini mengangkat tema besar “Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan”, dengan subtema “Memajukan Daerah dan Menyelesaikan Persoalan Daerah”. Dua pasangan calon (paslon), yaitu Bobby Nasution-Surya (nomor urut 1) dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala (nomor urut 2), saling mengemukakan visi dan misi mereka dalam menjawab tantangan pembangunan di Sumatera Utara.
Moderator Debat yang Cerdas
Debat ini dipandu oleh dua moderator berkompeten, Nurleli, SSos, MIKom dari Inews dan Setia Pandia, SH, MIKom dari TVRI. Mereka memandu jalannya debat dengan lancar, memfasilitasi kedua paslon untuk menyampaikan gagasan mereka terkait isu-isu penting dalam pembangunan Sumut.
Panelis yang Terpercaya
Panelis yang berperan memberikan pertanyaan kritis kepada para paslon berasal dari berbagai kalangan akademisi dan tokoh masyarakat yang berpengalaman. Di antaranya, Dr Nispul Khair, Dr Hatta Ridho, Dadang Darmawan Pasaribu, Prof Hisarma Saragih, Mahmul Siregar, Moammar Andar Roemare Siregar, Prof Hasan Sazali, Assoc Prof Mujahiddin, dan Zakaria Siregar. Setiap panelis memberikan dua pertanyaan yang menantang calon gubernur dan wakil gubernur untuk memaparkan rencana mereka dengan jelas dan rinci.
Tim Perumus yang Berdedikasi
Debat ini juga melibatkan tim perumus yang terdiri dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Dr Taufik Walhidayah (UMA), Dr Maraimbang Daulay, MA (UINSU), Dr Zakaria Siregar, Dr Hisar Siregar SH, MHum, Dr Ibnu Affan, SH, MHum (Rektor UNU Sumut), Dr Edy Ikhsan, SH, MH (Warek I USU), Dr Sarintan E Damanik, MSi, Prof Dr Agus Sani, MAP (Rektor UMSU), dan Dr H Tigor Panusunan Siregar, seorang tokoh masyarakat yang dihormati.
Pentingnya Debat Publik sebagai Pendidikan Politik
Dalam sambutannya, Ketua KPU Sumut Agus Arifin menekankan bahwa debat publik ini adalah bentuk edukasi politik yang sangat penting bagi masyarakat dalam menentukan pilihan mereka pada Pilgub Sumut 2024. Agus menyatakan bahwa debat ini memberikan kesempatan kepada paslon untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada 10,7 juta pemilih di Sumut.
“KPU Provinsi Sumut yakin debat kedua ini sangat dinanti-nanti oleh paslon dan masyarakat, sebagai kesempatan untuk meyakinkan pemilih melalui penyampaian visi dan misi yang jelas. Kami berharap debat ini membantu masyarakat memahami tujuan pembangunan Sumut untuk lima tahun ke depan,” ujar Agus.
Selain itu, Agus juga mengingatkan pentingnya partisipasi aktif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Ia berharap agar masyarakat Sumut dapat menggunakan hak pilihnya dengan objektif, menolak politik uang, dan lebih mengedepankan pertimbangan rasional dalam memilih pemimpin yang tepat untuk pembangunan daerah.
“Debat publik ini adalah pendidikan politik bagi pemilih yang cerdas, yang tidak hanya memilih berdasarkan janji-janji, tetapi juga dengan pemahaman yang mendalam tentang visi dan misi calon gubernur. Kami berharap masyarakat menolak politik uang dan memilih berdasarkan alasan yang objektif,” tegas Agus.
Ajak Masyarakat untuk Cerdas dalam Memilih
Agus juga mengingatkan bahwa sebagai provinsi yang sangat penting di Indonesia, partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 akan sangat menentukan arah pembangunan Sumut ke depan. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga Sumut untuk datang ke TPS pada 27 November dan memberikan suara mereka dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, debat publik kedua ini bukan hanya sekadar ajang adu gagasan antara kedua paslon, tetapi juga menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mengevaluasi secara kritis visi dan misi yang akan membentuk masa depan Sumut.