Opini dan Analisis

Memerangi Stunting, Menjamin Masa Depan Generasi

38
×

Memerangi Stunting, Menjamin Masa Depan Generasi

Sebarkan artikel ini
Penulis Artikel, Jim Paul Mamahit (kedannews.com/ist).
Penulis Artikel, Jim Paul Mamahit (kedannews.com/ist).

Oleh : Jim Paul Mamahit
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan

Stunting atau keterlambatan pertumbuhan, merupakan kondisi buruk yang menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak-anak. Akibatnya, mereka berisiko mengalami masalah kesehatan dan kinerja akademik yang rendah di kemudian hari.

Sangat memprihatinkan, Indonesia masih memiliki angka stanting yang tinggi, mencapai 27,7% pada tahun 2021. Namun, masyarakat tidak boleh tinggal diam. Kita semua memiliki peran penting dalam memerangi permasalahan ini.

Sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kita dapat melakukan berbagai upaya konkret untuk mencegah stanting di lingkungan sekitar.

Pertama, memastikan asupan gizi yang seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak. Makanan bergizi tinggi, seperti sayur, buah, protein, dan karbohidrat kompleks, harus tersedia secara memadai. Orang tua dan keluarga perlu menyadari pentingnya pola makan yang tepat untuk tumbuh kembang anak yang optimal.

Kedua, mendorong akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang memadai. Imunisasi lengkap, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pemeriksaan kehamilan rutin menjadi langkah penting untuk mencegah masalah gizi. Masyarakat harus proaktif memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di sekitar.
Ketiga, membangun lingkungan yang mendukung.

Sanitasi yang baik, air bersih, dan kebersihan lingkungan turut menentukan status gizi anak. Gotong royong warga untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan perlu terus didorong.

Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita yakin dapat menekan angka stanting secara efektif. Memerangi stanting berarti menjamin masa depan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa dalam jangka panjang.

Berikut beberapa contoh kegiatan komunitas yang dapat mendukung program pencegahan stanting di lingkungan setempat :
1) Pos Gizi Masyarakat
Warga dapat membentuk pos gizi di tingkat RT/RW yang berfungsi untuk memantau tumbuh kembang anak-anak, memberikan edukasi gizi, serta mendistribusikan suplemen dan makanan tambahan bagi balita. Pos gizi dapat bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memastikan program berjalan efektif.

2) Kelas Edukasi Gizi
Komunitas dapat menyelenggarakan kelas edukasi gizi secara rutin bagi ibu-ibu. Materi dapat mencakup pentingnya asupan gizi seimbang, teknik pengolahan makanan bergizi, serta cara memantau tumbuh kembang anak. Kelas ini dapat menjadi wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman antar warga.

3) Bank ASI Komunal
Membentuk bank ASI komunal dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi. Warga dapat menyumbangkan kelebihan ASI-nya, kemudian didistribusikan kepada bayi yang membutuhkan. Inisiatif ini dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif di lingkungan setempat.

4) Kebun Gizi Keluarga
Komunitas dapat mengembangkan kebun gizi keluarga di lahan kosong atau pekarangan rumah. Warga dapat menanam sayur dan buah-buahan bergizi tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga secara mandiri. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya konsumsi pangan bergizi.

5) Posyandu Aktif
Mendorong partisipasi aktif warga dalam kegiatan posyandu merupakan hal penting. Melalui posyandu, balita dapat dipantau tumbuh kembangnya secara berkala dan diberikan intervensi gizi jika diperlukan.
Dengan berbagai inisiatif kreatif dan kolaboratif seperti ini, komunitas dapat berkontribusi nyata dalam mencegah stanting di lingkungan sekitar. Upaya bersama ini diharapkan dapat membangun generasi yang sehat dan cerdas di masa depan.