MEDAN, kedannews.com – Anggota DPRD Sumut Sugianto Makmur Amd Li yang peduli lingkungan ikut melepas anak penyu (tukik) di tempat penangkarannya di Pantai Binasi, Sorkam antara Barus – Sibolga, Rabu (17/2/2021) bersama para aktivis lingkungan hidup dan akademisi.
Sugianto Makmur kepada wartawan, Sabtu (20/2/2021) menyebutkan, pelepasan anak penyu tersebut adalah yang berusia 2 hari. Sesuai aturan yang ada tidak boleh melewati 7 hari sesudah menetas, karena selama 7 hari, tukik masih memiliki cukup gizi tanpa makan. “Menurut Pelaku Konservasi, Sahbudi Sikumbang, di mana anak penyu masuk ke laut, nantinya akan kembali ke tempat yang sama, kalau betina, akan bertelur di sana,”ujar Sugianto.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, tempat penangkaran penyu itu di Sorkam, sekira 40 menit dari Barus. Letaknya antara Sibolga dan Barus. Di sana, bukan hanya penyu sebagai hewan langka yang, tapi ada juga Dugong (ikan duyung).
Dia juga menjelaskan, Sahbudi Sikumbang, yang melakukan konservasi penyu, dengan usaha sendiri di perairan laut Sorkam sebagai penangkaran penyu, karena keberadaan penyu mulai dikuatirkan punah, sebab ada masyarakat yang mengkonsumsi penyu dan dugong. Sampai hari ini, masih ada dijual daging penyu di pasar. Bahkan dari seluruh Indonesia, konsumsi penyu tertinggi itu di Sumut.
Karena itu, lanjut anggota Komisi B DPRD Sumut ini, pusat penangkaran ini perlu dukungan dari semua pihak. Sugianto Makmur adalah Anggota DPRD yang juga aktivis dan pecinta Lingkungan Hidup, Bahkan saat ini, dia juga sudah membuat konservasi Bakau mandiri seluas 100 ha lebih di desa Kun2, Natal, Madina.
Karena itu, Sugianto Makmur menghimbau BKSDA, Kepolisian, TNI, Pemkab/Pemko, Dinas Kelautan melakukan sosialisasi supaya masyarakat tidak mengkonsumsi Penyu dan Ikan Duyung. “Sesudah sosialisasi, perlu juga tindakan tegas dan penegakan hukum demi mencegah punahnya penyu dan ikan duyung,”tegasnya. (mis)