Deli Serdang, kedannews.com – Pengembang lahan di kawasan lahan 65 Jalan Haji Hanif, Deli Serdang, membuktikan komitmen mereka kepada masyarakat yang dulunya tinggal di wilayah tersebut dengan melaksanakan proses pengundian rumah secara resmi, pada hari Kamis 14 Nopember 2024 , ratusan warga yang sebelumnya menempati lahan garapan ini menghadiri acara pengundian nomor rumah sebagai bagian dari proses relokasi yang telah dijanjikan oleh pihak pengembang.
Irwansyah Putra, bersama tim pengembang lainnya seperti Robi, Mukhlis, dan Rodot, menyelenggarakan acara ini demi memastikan bahwa setiap warga memiliki kejelasan mengenai rumah baru mereka. Sebelum pengundian dimulai, warga yang hadir menyerahkan surat notaris yang sebelumnya diberikan oleh pengembang. Surat ini dicatat sebagai bukti kepemilikan awal yang nantinya menjadi dasar untuk sertifikat resmi.
“Semua warga yang hadir kami data terlebih dahulu, agar proses pengundian berjalan tertib. Masing-masing warga akan mendapatkan nomor rumah sesuai hasil undian,” ujar Robi dalam sambutannya.
Setelah pendataan selesai, warga secara bergiliran mengambil gulungan undian yang di dalamnya tercantum nomor rumah mereka. Ratusan rumah baru di kawasan ini telah dibangun dengan kemajuan konstruksi mencapai 40% hingga 80%. Proses ini disambut antusias oleh warga, yang kini merasa lebih tenang dengan adanya kejelasan kepemilikan rumah yang mereka nanti-nantikan.
Harapan Baru untuk Warga Lahan 65
Wesly Silalahi, salah satu warga yang mengikuti pengundian, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya relokasi ini. “Dengan diadakan secara serentak dan diundi, saya sangat senang dan bahagia. Terima kasih kepada pengembang,” ujarnya penuh haru.
Hal serupa disampaikan oleh Helena Citra Dewi Br Malau, yang menambahkan, “Dengan adanya relokasi ini, kami sangat senang. Ini adalah hasil nyata untuk masa depan.”
Proses undian ini bukan sekadar seremonial bagi warga. L Panjaitan, yang juga mengikuti pengundian, mengungkapkan bahwa sebelumnya pengembang memberikan dua opsi: penggantian dalam bentuk uang atau rumah. Ia memilih opsi rumah meski rumah relokasi memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan rumah lamanya, rumah relokasi yang saya terima akan lebih jelas keabsahannya.
“Rumah lama saya di lahan garapan lumayan besar, sekitar 8×20 meter. Tapi rumah relokasi yang ditawarkan memang beda. Meski begitu, kami mendapat kejelasan bahwa surat rumah relokasi ini akan berbentuk sertifikat, jauh lebih baik daripada sekadar ‘surat cinta’ tanpa kejelasan,” jelas L Panjaitan.
Janji Pengembang untuk Kepastian Hukum dan Lingkungan Baru
Irwansyah Putra, sebagai perwakilan pengembang, menyatakan bahwa pembangunan sekitar 200 rumah tipe 45 ini dirancang untuk memberi kepastian hukum dan kenyamanan bagi warga. “Setiap rumah nantinya akan memiliki sertifikat atas nama masing-masing warga. Kami berkomitmen membangun lingkungan baru yang bernilai ekonomi lebih baik di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa seluruh warga yang memilih opsi rumah diundang untuk menyaksikan proses pengundian secara langsung. “Apa yang spekulasi di luar tidak terbukti. Kami buktikan bahwa janji kami kepada warga memang terealisasi,” tegasnya.
Irwansyah menambahkan bahwa setiap rumah relokasi memiliki ukuran sekitar 6×11 meter di atas lahan seluas 2 hektar. Ia berharap lingkungan baru ini akan lebih tertata dan memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dibandingkan lingkungan lama di lahan garapan.
Bagi warga yang telah menerima nomor rumah dicatat dan disesuaikan dengan nomor surat, nantinya akan disesuaikan dengan sertifikat rumah yang akan mereka terima dan bagi warga yang belum melakukan pendataan atau belum mendapat nomor undian, proses ini akan dilanjutkan di hari-hari berikutnya. Pengembang memastikan bahwa setiap warga akan mendapatkan hak mereka sesuai kesepakatan.
