Serdang Bedagai, kedannews.com – Bupati Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H Soekirman yang juga Ketua Perhimunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Sumut dan Ketua Dewan Usaha Kecil Menengah (UKM) Labuhan Batu Utara (Labura) akan mengembangkan Tanaman Porang sebagai salah satu tanaman komoditi Ekspor di Sergai, hal tersebut dikatakan Soekirman saat menerima Kunjungan Ketua Dewan UKM Labura beserta para pengurusnya di Kediaman Bupati Jalan Coklat II Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Sergai, Rabu (10/2/2021) sore.
Kehadiran Ketua Dewan UKM Labura Mukhlis Ritonga bersama pengurusnya Selamat SP dan Aan S. Arya Panjaitan didampingi oleh Sekjen Perhiptani Sumut Ridawan Efendi Gultom M.Si
Bupati Sergai mengatakan bahwa kedatangan Ketua Dewan UKM Labura yang memilih Sergai untuk pengembangan tanaman Porang tersebut, karena tanaman Porang memiliki nilai jual pasar yang cukup bagus serta tidak membutuhkan tapak yang luas, katanya.
Pada tahun 1995 lalu dengan Botta Indonesia kerjasama dengan pengusaha Cina Malaysia pernah mengembangkan tanaman keladi untuk memenuhi pasar ekspor Malaysia. Untuk mencapai target itu mulailah kami menanam keladi. Namun sayangnya umbi keladi yang dihasilkan tersebut banyak dimakan ulat, sebut Bupati Sergai.
Beliau juga memaparkan sekarang ini ditengah double disrupsi kita harus jeli melihat peluang pasar untuk memasarkan produk yang kita miliki agar laku terjual dan sektor pertanian serta ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan ditengah masa pandemi saat ini.
Dan langkah yang baik telah dilakukan UKM Labura yang melirik tanaman Porang menjadi komoditi ekspor untuk memenuhi pasar luar negeri.
Selaku Ketua Perhiptani Sumut Soekirman akan mengajak dan menggugah kepada petani untuk menanam tanaman Porang.
“Jangan Gluduk Dulu Baru Hujan, Tetapi Hujan Dulu Baru Gluduk”.
mewujudkannya Soekirman juga akan melakukan menanam Porang dilahan seluas 3 Rante, tutup Soekirman.
Sementara Ketua Dewan UMKM Labura Mukhlis Ritonga memaparkan, bahwa tanaman Porang ini sudah dikenal sejak tahun 80 an hingga sekarang. Namun kebutuhan Porang bagi pasar luar negeri masa itu belum besar sekarang ini. Sekarang ini baru 20 persen saja pasar luar negeri yang bisa kita penuhi, dan masih kurang 80 persen saja. Sehingga kebutuhan pasar untuk 10 sampai 15 tahun mendatang masih aman, katanya.
Dan beliau sudah menggeluti bidang ekspor ini sekitar 3 tahunan lalu, sebelumnya beliau melalui pelabuhan Tanjung Balai melakukan ekspor asam gelugur ke Malaysia, akan tetapi tidak bertahan lama.
Akhirnya saat bertemu dengan mitranya di Surabaya dia melakukan ekspor Porang ini dan sejak menggeluti Porang ini pasarnya sangat bagus, sebut Mukhlis.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar Porang ini, pihaknya sudah menjajaki di tujuh Kabupaten, yakni Kabupaten Batubara, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Labusel, Labura dan kini di Labura mereka sudah memiliki home industri pengolahan Porang dalam bentuk gaplek yang siap untuk diekspor. Kapasitas home industri ini mampu menghasilkan 8 Ton/hari.
“Kebutuhan Pasar Porang sekarang ini diperlukan 70 Ton/hari untuk memenuhi Pasar luar negeri, sehingga kita membutuhkan lahan seluas 200 hektar”, ungkap Ketua Dewan UKM Labura.(Dps).