Batu Bara, kedannews.com – Komplit sudah derita yang ditanggung bagi nelayan tradisional, khususnya Desa Kuala Indah, Batu Bara umumnya. Ribuan ekor ikan yang berada di sepanjang pesisir pantai Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Selasa (20/04/2021).
Tak tanggung – tanggung, situasi di sepanjang pantai Desa Kuala Indah, terutama di seputaran pantai Wisata Alam Datuk (WAD) memutih oleh bangkai ikan dan menimbulkan bau busuk, diduga adanya pencemaran air laut, dari limbah industri.
Kepada Wartawan Muhammad Affandi, warga Desa Kuala Indah mengatakan via ponsel, baru kali ini ikan bergelimpangan mati dan penyebabnya belum diketahui.
“Gak mungkin ikan ini mati karena kebanyakan minum air laut yang asin”, ungkap Fandi melalui akunnya di Facebook.
“Kasihan para nelayan tradisional, bisa dipastikan penghasilannya akan merosot tajam,” ungkap Fandi.
Nelayan tradisional sebelum kematian ribuan ikan juga sudah mengeluh, akibat beroperasinya pukat trawl tidak jauh dari bibir pantai, sehingga penghasilan mereka menurun. Ditambah lagi dengan kematian ribuan ikan yang selama ini mereka tangkap, ujar Fandi.
Sampai dengan malam ini (malam Rabu – red), saya masih mengantarkan beberapa orang dari Dinas Perikanan Batu Bara untuk mengecek kebenaran ikan yang mati, dan mereka telah mengambil sample untuk pemeriksaan di laboratorium, tambah Fandi.
[embedyt] https://www.youtube.com/embed?listType=playlist&list=UUkDG6fUBeHFdkPSVpiEgJqQ&layout=gallery[/embedyt]Jenis ikan yang mati kebanyakan yang ditangkap oleh para nelayan tradisional, ikan Bedukang, Sembilang, ikan Duri, dan pada umumnya yang sering berenang di pesisir pantai, jelas Fandi.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Azhar langsung turun kelokasi, dan masih menyelidiki penyebab kematian ribuan ikan di pantai Kuala Indah sekitarnya. (Plk)