Medan, kedannews.com – Fakta mengejutkan terungkap dari PT Medan Tropical Canning & Frozen Industries, sebuah perusahaan pengalengan makanan. Selain diduga memproduksi makanan hewan tanpa izin, perusahaan ini juga dituduh melakukan praktik kerja paksa, intimidasi, dan pemutusan hubungan kerja sepihak.
Selama lebih dari tiga bulan terakhir, media telah menyoroti perlakuan buruk yang dialami para karyawan, terutama sejak Yendi menjabat sebagai manajer. Berdasarkan pengaduan puluhan karyawan, Yendi dituding sengaja memberikan pekerjaan berat kepada karyawan berusia 40-50 tahun dengan maksud memaksa mereka mengundurkan diri. Perusahaan hanya memberikan “uang tali asih” sekedarnya untuk menghindari kewajiban membayar pesangon sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Kerja Paksa dan Intimidasi Terungkap
“Yendi dengan sengaja mempekerjakan karyawan dengan beban yang sangat berat. Banyak yang tidak tahan dan akhirnya mundur,” ujar seorang sumber. Bahkan, ada laporan bahwa pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh lima orang kini harus dikerjakan oleh satu orang saja. Akibatnya, beberapa karyawan pingsan kelelahan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Selain itu, mereka yang menolak dipaksa menandatangani kertas kosong sebagai syarat pengunduran diri. “Semua ini sudah kami dokumentasikan. Kami punya rekaman wawancara langsung dengan para korban,” tegas Boim, seorang jurnalis yang meliput kasus ini.
Perusahaan Membantah, Jurnalis Tantang Bukti
Pihak perusahaan menyebut berita yang beredar adalah hoaks. Namun, Boim membantah keras. “Saya siap disomasi kalau berita ini tidak benar. Semua bukti dan fakta ada pada kami,” ujarnya dengan tegas.
Menurut Boim, perusahaan telah beberapa kali menolak konfirmasi dan bahkan memblokir nomor WhatsApp jurnalis. “Kami sudah datang ke perusahaan, tetapi selalu ditolak. Mereka benar-benar menghindar.”
Kembali ke Era Penjajahan?
Boim membandingkan kondisi ini dengan era penjajahan Jepang. “Bedanya, sekarang penjajahan dilakukan untuk menghindari kewajiban membayar pesangon besar. Ini tidak manusiawi,” tutupnya.