PERCUT SEI TUAN, kedannews.com – Tim dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia (FE UNPRI) Medan melakukan kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat kawasan pesisir dari program bantuan hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Tahun 2024.
Kegiatan dilakukan di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, selama dua hari dari tanggal 26-27 September 2024 dengan sasaran komunitas ibu-ibu rumah tangga dari Kelompok Hutan dan Nelayan Bumi Mangrove.
Tim dosen terdiri dari Herlin Munthe S.Pd., M.Pd., M.Ak selaku ketua, dengan anggota Rafida Khairani, S.E.I., M.Si., M.M dan Purnama Yanti Purba, S.E., M.M.
“Atas terselenggaranya kegiatan ini, sebelumnya kami berterima kasih kepada Kemdikbud Ristek yang memberi kepercayaan kepada kami selaku dosen UNPRI untuk mengadakan kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat ini, semoga hasilnya bisa bermanfaat baik untuk pengembangan dunia pendidikan terutama bagi peningkatan ekonomi masyarakat itu sendiri,” kata Herlin.
Disebutkan, kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat ini mengambil tema pengolahan hasil laut, judul kegiatan adalah Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Pengolahan Ikan Laut dalam Peningkatan Ekonomi Kelompok Tani Hutan dan Nelayan Bumi Mangrove.
Kegiatan dihadiri pengurus Kelompok Tani Hutan dan Nelayan Bumi Mangrove serta Kepala Desa Percut diwakili Abdullah yang berterima kasih atas adanya kegiatan dari dosen UNPRI Medan ini.
“Saya bangga karena permasalahan ekonomi wilayah pesisir ini mendapat perhatian oleh pemerintah melalui program seperti ini,” kata Abdullah dalam sambutannya.
Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan pelatihan manajemen produksi serta digital marketing.
Narasumber pelatihan manajemen produksi, Purnama Yanti Purba mengatakan, kolaborasi yang dilakukan dari tiap warga akan bisa menghasilkan produk yang berkualitas.
“Dengan produk berkualitas tersebut maka akan bisa menyasar pasar yang lebiih luas, sehingga akan meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian anggota kelompok,” ucap Purnama.
Sementara Rafida Khairani saat menyampaikan materi tentang digital marketing menuturkan, bahwa masyarakat nelayan di kawasan pesisir juga harus melek teknologi informasi dan teknologi digital agar bisa ikut bersaing dalam perkembangan ekonomi global.
“Mengikuti perkembangan teknologi khususnya digital marketing bukanlah pilihan bagi pelaku usaha. Tapi perkembangan teknologi digital adalah solusi untuk bisa tetap eksis tanpa harus mengeluarkan biaya operasional yabg besar,” jelasnya.
Sedangkan pada hari kedua, dilakukan workshop atau pelatihan pembuatan kerupuk ikan dengan narasumber Nazira.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para masyarakat nelayan khususnya kaum ibu bisa melakukan diversifikasi produk dari bahan baku yang banyak tersedia di daerah tempat tinggalnya.
Sehingga tidak ada hasil tangkapan laut yang terbuang atau nilainya rendah, karena bisa diolah untuk dijadikan produk yang lebih bernilai semacam kerupuk ikan ini.
Pada kegiatan tersebut, turut diserahkan bantuan sejumlah peralatan guna mendukung produksi pengolahan ikan.
Ketua kelompok pengabdian, Herlin Munthe berharap peralatan ini bisa bermanfaat dalam mendukung kegiatan usaha.
“Sehingga seperti harapan kami dan harapan pemerintah juga, ini bisa meningkatkan pendapatan kelompok tani yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya.