Jakarta, kedannews.com – Dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga yang merugikan negara hampir Rp1000 triliun terus menjadi sorotan. Kasus ini telah ditangani Kejaksaan Agung RI, yang berkomitmen menuntaskan korupsi sesuai dengan Program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Dalam pengusutan kasus ini, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang disebut sebagai saksi kunci yang dapat memperjelas persoalan besar ini. Menyikapi hal tersebut, Presidium Nasional Gerakan Kader Beringin (GKB), Leriadi, mendatangi Kejaksaan Agung RI pada 6 Maret 2025 untuk memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum agar mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kami meminta Kejaksaan Agung segera memeriksa Ahok sebagai Mantan Komisaris Utama PT Pertamina periode 2019-2024. Sebagai mantan pimpinan, Ahok pasti mengetahui persoalan yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp1000 triliun,” tegas Leriadi.
Lebih lanjut, Leriadi menyampaikan bahwa Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, juga mendukung langkah ini. Ia menilai kasus dugaan korupsi besar ini mencerminkan banyaknya skandal yang terjadi saat PDI Perjuangan berkuasa, yang baru terbongkar setelah rezim berganti.
“Sungguh ironis! Saat rakyat mengalami kesulitan ekonomi, mereka malah merampok uang negara dalam jumlah yang fantastis. Kami yakin masih banyak mega korupsi lainnya yang belum terbongkar. Kami berharap penegak hukum terus bergerak dan mengusut semuanya,” ujar Leriadi dengan lantang.
Gerakan Kader Beringin menegaskan bahwa mereka masih optimis terhadap komitmen Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi secara maksimal, sejalan dengan visi Presiden Prabowo.
“Kami percaya Kejaksaan Agung mampu mengungkap kasus ini hingga ke akar-akarnya. Tidak boleh ada yang kebal hukum!” tutup Leriadi dengan penuh keyakinan.
Kasus ini masih terus berkembang, dan publik menunggu langkah tegas dari Kejaksaan Agung untuk memeriksa semua pihak yang terkait dalam dugaan korupsi Pertamina yang merugikan negara hingga Rp1000 triliun.