Ekonomi dan Bisnis

Target Stop Impor 2025! Menteri Zulkifli Hasan Desak Kepala Daerah Dukung Swasembada Pangan

4
×

Target Stop Impor 2025! Menteri Zulkifli Hasan Desak Kepala Daerah Dukung Swasembada Pangan

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj.) Bupati Langkat, H.M. Faisal Hasrimy (kanan) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan Sumatera Utara yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa. (kedannews.com/ist)

Langkat, kedannews.com – Pemerintah menargetkan penghentian impor beras dan jagung pada 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan hal ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan Sumatera Utara yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa.

Hadir dalam rakor tersebut Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wamendagri Bima Arya, Wamentan Sudaryono, perwakilan kementerian terkait, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni, Forkopimda Sumut, para kepala daerah se-Sumatera Utara, serta perwakilan BUMN dan BUMD.

Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya swasembada pangan sesuai dengan visi Presiden. “Reformasi selama hampir 29 tahun tidak memberikan tambahan signifikan pada sektor pangan seperti pabrik pupuk atau irigasi baru. Ini menjadi catatan penting bagi kita,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa target penghentian impor beras dan jagung bisa tercapai. “Kami telah menghitung kebutuhan dan alhamdulillah tercukupi. Dukungan kepala daerah yang sejalan dengan visi ini akan mempermudah realisasinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zulkifli mengingatkan pentingnya kehadiran kepala daerah dalam menangani langsung persoalan pangan di lapangan. “Jika kepala daerah hadir langsung menangani permasalahan, semua persoalan dapat diselesaikan,” katanya.

Sumut Surplus Beras, Optimisme Pj Gubernur

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni memaparkan data optimistis mengenai kondisi pangan di Sumatera Utara. “Target panen Januari-Februari 2025 sebesar 352.000 ton gabah atau setara 225.000 ton beras. Dengan kebutuhan 180.000 ton beras di periode tersebut, kita akan surplus,” jelasnya.

Fatoni juga menargetkan produksi 4 juta ton beras sepanjang 2025 dengan dukungan penyediaan benih, sarana produksi, penyuluh pertanian, dan subsidi pupuk.

Langkat Butuh Irigasi untuk Maksimalkan Produksi

Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy mengungkapkan tantangan yang dihadapi daerahnya.

“Kabupaten Langkat memiliki 6.000 hektare lahan sawah tadah hujan, sementara irigasi baru tersedia untuk 4.000 hektare. Bendungan Wampu yang dapat mengairi hingga 10.000 hektare belum memiliki jaringan irigasi primer, sekunder, maupun tersier,” ujarnya.

Faisal berharap pembangunan irigasi di Langkat dapat menjadi prioritas pada 2025. “Jika ini terealisasi, Langkat siap berkontribusi besar dalam pencapaian swasembada pangan di Sumatera Utara dan nasional,” tambahnya.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah, Sumatera Utara diharapkan mampu menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *